Semarang, 92.6 FM-Masa musim hujan sekarang ini menjadi kendala tersendiri bagi para petani cabai di Kabupaten Magelang. Yakni, tanaman cabainya tidak bisa memproduksi secara maksimal akibat layu batang.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Lestari Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Supriyadi mengatakan di saat musim kemarau, para petani di desanya bisa memproduksi satu ton lebih cabai rawit merah. Namun, ketika musim hujan sekarang ini terjadi penurunan produksi sekira 40 persen dari sebelumnya.
Supriyadi mengaku, dari tujuh hektare hamparan lahan cabai rawit merah di desanya yang dikelola 50 petani, sekarang hanya mampu menghasilkan lima kuintal cabai rawit merah setiap petik. Masa petik cabai merah di daerahnya, dilakukan setiap tiga hari sekali dan dipetik pagi hari.
Supriyadi menjelaskan, tanaman cabai rawit merah itu sebelumnya ditanam pada bulan Juni-Juli 2016 kemarin dengan harapan/ saat dipanen bisa melimpah hasilnya.
“Saat ini terjadi penurunan volume panen karena cuaca sekarang ini, sehingga berdampak pada menurunnya kualitas cabai. Akibatnya, banyak tanaman cabai mengalami layu karena batang busuk,” ujar Supriyadi kepada Radio Idola, Rabu (1/2).
Saat ini, lanjut Supriyadi, harga cabai rawit merah di tingkat petani pada lelang terakhir mencapai Rp95.100 per kilogramnya. Harga itu bisa lebih mahal lagi ketika sampai di tangan konsumen, karena proses distribusi dan campur tangan dari pengepul. (Bud)