Pertamina Yakinkan Masyarakat Miskin, Bahwa Tidak Ada Peralihan Ke Bright Gas 5,5 Kg

Semarang, Idola 92.6 FM – Unit Manager Communication and CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah Andar Titi Lestari mengatakan memang ada indikasi jika tabung elpiji ukuran tiga kilogram itu, banyak yang memanfaatkannya. Tidak hanya kalangan masyarakat miskin saja, tetapi juga kelas menengah ke atas dan juga para pemilik peternakan serta pertanian.

Padahal, sesuai peruntukkannya, elpiji bersubsidi itu untuk masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sehingga, muncul isu “kelangkaan” tabung bersubsidi ukuran tiga kilogram yang membuat masyarakat kurang mampu kesulitan untuk mendapatkannya.

Andar menjelaskan, isu terbaru yang muncul kemudian adalah ada anggapan Pertamina akan menarik elpiji ukuran tiga kilogram dan akan diganti dengan Bright Gas 5,5 kilogram. Padahal, program trade in atau promo tukar tabung bersubsidi ke Bright Gas 5,5 kilogram murni bukan paksaan.

Menurutnya, penukaran tersebut bukan mengarahkan masyarakat miskin yang memang berhak atas elpiji tiga kilogram ke tabung berwarna merah muda tersebut. Namun, tujuan trade in adalah untuk memfasilitasi masyarakat mampu yang memiliki tabung melon ditukar dengan Bright Gas 5,5 kilogram.

“Bahwa tidak ada sama sekali Pertamina itu mengganti tiga kilogram kemudian mengarahkan ke 5,5 kilogram. Itu tidak benar. Program 5,5 kilogram murni program promosi. Memang, Pertamina itu punya program trade in atau tukar tabung tiga kilogram ke 5,5 kilogram. Jadi, mereka yang mampu kemudian punya tabung tiga kilogram, kita bantu untuk trade in,” kata Andar.

Program trade in, jelas Andar, masyarakat mampu yang memiliki 2-3 tabung tiga kilogram ditukar dengan satu tabung 5,5 kilogram secara gratis. Sehingga, isu Pertamina menarik tabung bersubsidi itu dan menggantinya dengan tabung berwarna merah muda tersebut tidak benar. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaHarga Rumah FLPP Naik Tahun Depan
Artikel selanjutnyaCondro: Keberagaman Harus Dikelola Para Pemimpin di Indonesia