Pertamina MOR IV Terjunkan Satgas Pantau Stok BBM Selama Ramadan dan Lebaran

Semarang, 92.6 FM-Menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV memastikan pasokan stok bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji aman. Pertamina telah menyiapkan stok tambahan BBM dan elpiiji bervariasi di tiap-tiap daerah.

Rerata, kenaikan untuk Premium dan Pertamax Series mencapai 21 persen. Sementara, untuk Pertaminna Dex dan Dexlite justru akan bertambah 100 persen dari konsumen normal. Sedangkan untuk elpiji, baik PSO maupun non PSO rerata naik 5-10 persen.

General Manager Pertamina MOR IV Ibnu Chouldum mengatakan, sebagai upaya mengamankan pasokan BBM dan elpiji menjelang Ramadan dan Lebaran, pihaknya membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk memonitor stok BBM dan elpiji. Karena, berdasarkan pengalaman dari tahun sebelumnya, Pertamina ingin memenuhi kebutuhan masyarakat pemudik ketika masuk di wilayah Jawa Tengah dalam hal ketersediaan BBM.

Ibnu menjelaskan, kenaikan konsumsi BBM menjelang Ramadan dan Lebaran merupakan hal yang wajar. Yang menjadi perhatian, adalah kenaikan konsumsi elpiji khususnya ukuran tiga kilogram ketika memasuki bulan puasa. Sehingga, dengan menurunkan satgas monitoring BBM dan elpiji itu, pihaknya bisa mengetahui kebutuhan riil di masyarakat.

“Untuk produk Premium, kami menyiapkan tambahan stok hingga 15 persen dari rerata harian normal. Pertalite yang menjadi unggulan Pertamina, antisipasi kenaikan reratanya 25 pesen, dengan konsumsi rerata harian 5.824 Kilo Liter. Kalau yang Pertamax Series, kenaikan rerata 20 persen,” jelas Ibnu saat jumpa media, Senin (15/5).

Ibnu menjelaskan, Pertamina juga tetap memonitoring konsumsi BBM bersubsidi atau PSO. Salah satunya adalah konsumsi Solar, yang diprediksi mengalami penurunan sekira tiga persen. Saat ini, konsumsi rerata harian normal Solar sebesar 4.882 Kilo Liter. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaBPJS Kesehatan Tambah Kanal Pendaftaran JKN-KIS, Begini Caranya
Artikel selanjutnyaDinkominfo Jateng Mengaku Belum Ada Komputer Milik OPD Terserang Virus Wanna Cry