Semarang, 92.6 FM-Selama tujuh tahun, kelompok Camar melestarikan lingkungan pesisir di Desa Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas Semarang Utara. Kelompok yang terdiri dari 10 orang itu, berupaya menghidupkan kembali ekosistem di pesisir pantai utara Semarang dengan menanam mangrove.
Salah satu penggiat lingkungan di Tambakrejo, Juraimi mengatakan kegiatan penghijauan kawasan pesisir, didukung PT Pertamina (Persero) melalui program Corporate Social Responsiblity (CSR) pada 2010. Upaya menghijaukan kawasan pesisir mulai tampak hasilnya. Hutan mangrove yang membentang sepanjang sekira 1,5 kilometer itu mulai tertata rapi tanaman mangrove. Kawasan itu sekarang menjadi tujuan wisata bagi warga setempat maupun desa lainnya.
“Kami ingin mengembalikan desa seperti dulu, menjadi desa pesisir yang sejuk dan tidak lagi terendam rob. Ekosistem mangrove tidak hanya memberi manfaat bagi lingkungan, tapi juga telah memberi dampak ekonomi bagi anggota,” kata Juraimi.
Ke depan, lanjut Juraimi, hutan mangrove di Tambakrejo bisa menjadi kawasan ekowisata dengan penambahan fasilitas pendukung. Dia berharap, akan ada program kelanjutan untuk pengembangan wisata berbasis lingkungan di tempat tersebut.
Sementara itu, Area Manager Communication and Relation Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Andar Titi Lestari menambahkan, keterlibatan Pertamina dalam mendukung penanaman mangrove di Tambakrejo telah menghasilkan 116 ribu tanaman mangrove. Berkat dukungan masyarakat yang tergabung dalam kelompok Camar, keberhasilan hidup tanaman mangrove mencapai 90 persen dengan tinggi mencapai tiga meter.
“Kunci keberhasilan penghijauan pesisir Tambakrejo berkat keuletan para penggiat lingkungan yang merupakan warga setempat,” jelasnya.
Tahun ini, lanjut Andar, Pertamina merencanakan penanaman enam ribu mangrove di Tambakrejo sebagai bagian dari program CSR bidang lingkungan. Pihaknya juga mendukung upaya masyarakat menjadikan Tambakrejo sebagai kawasan wisata. (Bud)