Semarang, 92.6 FM-Ancaman keamanan negara di Jawa Tengah banyak potensinya, di antaranya narkoba, radikalisme dan terorisme. Sehingga, harus ada kewaspadaan dan upaya sinergitas untuk menghadapi ancamannya. Pernyataan itu dikatakan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, usai memberi materi wawasan kebangsaan kepada peserta diskusi Pola Penataan Pembinaan Tenaga Ahli/Profesi Untuk Sumber Daya Manusia Komponen Pendukung Pertahanan Negara”, di Makodam IV/Diponegoro, Rabu (17/5).
Menurutnya, dengan memahami tentang wawasan kebangsaan, masyarakat akan mengetahui tentang upaya bela bangsa dan bela negara. Karena, ancaman keamanan negara menjadi tanggung jawab semua pihak. Sedangkan aparat TNI sebagai garda terdepan, bertanggung jawab pada potensi ancaman bersifat militer.
“Elemen masyarakat bisa memahami ancaman yang dihadapi bangsa ini. Bagaimana kita bisa menumbuhkan wawasan kebangsaan tentang rasa bela negara dan bangsa, kalau masyarakat tidak paham dengan ancaman itu,” kata Tatang.
Lebih lanjut pangdam menjelaskan, pihaknya sebagai penjaga NKRI akan mengoptimalkan fungsi intelejen melalui upaya cegah tangkal di jajaran Kodam IV/Diponegoro. Selain itu, pihaknya juga bersinergi dengan jajaran kepolisian dan pemerintah daerah setempat, berkaitan dengan upaya cegah tangkal. Karena, menciptakan kondisi yang kondusif di Jawa Tengah diperlukan, mengingat tahun depan di provinsi ini akan digelar Pilkada Serentak dan Pilgub Jateng 2018. (Bud)