Kudus, 92.6 FM-Pembangunan Waduk Logung di Kabupaten Kudus, ditargetkan selesai pada 2018 mendatang. Pernyataan dikatakan Bupati Kudus Musthofa, ketika menyambut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono saat meninjau pembangunan Waduk Logung, Jumat (17/2) kemarin.
Menurut bupati, progres dari pembangunan waduk itu baru mencapai 44 persen. Tersendatnya pembangunan Waduk Logung tidak lepas, karena pembebasan lahan yang terkena proyek cukup sulit.
Para pemilik lahan yang mayoritas adalah lahan perkebunan, jelas Musthofa, dianggap kurang koorperatif terhadap proyek pemerintah. Padahal, pembangunan waduk juga untuk masyarakat sekitar dan warga Kudus pada umumnya, karena untuk mencegah terjadinya banjir dari lereng Muria.
Oleh karena itu, ia berharap pada tahun ini pembangunan waduk bisa di atas 50 persen. Sehingga, di masa sisa tugasnya menjadi bupati Kudus bisa menyelesaikan pembangunan Waduk Logung.
“Persoalan yang menjadi hambatan adalah persoalan pembebasan lahan. Hal ini yang membuat ribet, padahal itu (waduk) proyek pemerintah. Di samping itu, tersendatnya pembangunan juga karena faktor cuaca,” katanya kepada Radio Idola, kemarin.
Lebih lanjut Musthofa menjelaskan, daerah-daerah yang kerap langganan banjir akan merasakan dampak positif dari selesainya pembangunan Waduk Logung. Yakni Desa Karangrowo Kecamatan Undaan dan Desa Jati Wetan Kecamatan Jati.
Diketahui, Waduk Logung mampu menampung air sekira 20,15 juta meter kubik dan akan mengairi 5.355 hektare lahan pertanian. Waduk Logung juga direncanakan mampu memenuhi kebutuhan air baku sebesar 200 liter per detik, dan pembangkit listrik mikro hidro sebesar 0,5 MW. Pembangunan Waduk Logung yang menghabiskan anggaran sebesar Rp604 miliar itu sudah dimulai pembangunannya sejak 2015. (Bud)