MUI Harap Warga Jateng Tidak Terpancing Dengan Polemik Pilkada Yang Menjurus ke Intoleransi

?

Semarang, 92.6 FM-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah K.H Ahmad Darodji mengatakan, menjelang pemungutan suara Pilkada Serentak 2017 terjadi polemik menyangkut masalah intoleransi. Ia memberi contoh kasus Pilkada DKI Jakarta, yang menyeret incumbent Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke meja hijau. Hal itu tidak lain, karena Ahok mengutip surat salah satu ayat di Alquran dan menimbulkan reaksi dari umat Islam di Indonesia. Belum usai kasus itu di persidangan, Ahok kembali membuat umat Islam resah karena menyinggung Ketua MUI K.H Ma’ruf Amin.

Menurut Ahmad Darodji, umat Islam di Jawa Tengah jangan ikut terpancing dan terpengaruh dengan kondisi di DKI Jakarta. Masyarakat diimbau tidak gegabah dan tidak mengambil tindakan-tindakan yang merugikan. Tekait tindakan Ahok dan tim kuasa hukumnya, jelas Darodji, dirinya berharap yang bersangkutan mengakui kesalahannya dan benar-benar ikhlas meminta maaf secara tulus.

“Semoga permintaan maafnya tulus dan tidak mengulang kesalahan kembali. Di agama Islam kan ada tobat Nasuha, kita lihat maafnya betul-betul dan tidak ada kekufuran lagi,” ujar Ahmad Darodji, Senin (6/2).

Terkait dengan informasi adanya Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah akan ke Jakarta, dirinya berharap hal itu tidak terjadi. Ia dan sebagian besar pengurus MUI Jateng sudah sepakat dan bekomitmen, untuk menjaga keutuhan bangsa dan menghindari pemicu intoleransi. Sehingga, masyarakat Jawa Tengah bisa mengedepankan toleransi antarumat beragama dalam menyikapi berbagai permasalahan yang terjadi sekarang ini. (Bud)

Ikuti Kami di Google News