Semarang, 92.6 FM-Pelaksanaan Pilkada Serentak yang akan dilakukan pada 15 Februari 2017 tinggal menghitung hari. Selama pelaksanaan kampanye pilkada di sejumlah daerah di Indonesia, muncul beberapa fenomena dan dinamika di masyarakat.
Salah satunya adalah dinamika politik Pilkada DKI Jakarta, yang menjadi sorotan semua pihak dari luar Jakarta. Hal itu dikatakan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, saat menghadiri diskusi musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) Provinsi Jawa Tengah, di Gradhika Bhakti Praja, Selasa (7/2).
Menurutnya, dinamika politik pilkada di Jakarta yang menyita perhatian publik itu berujung pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. Sehingga, memang ada banyak kepentingan yang bermain di Pilkada DKI Jakarta.
Namun demikian, jelas Tjahjo, masyarakat di seluruh Indonesia tidak perlu khawatir soal keamanan, karena aparat kepolisian dengan dibantu unsur TNI siap untuk mengamankan jalannya Pilkada Serentak 2017.
“Kalau soal aman, saya yakin aman. Polri sudah siap mengamankan pilkada, dan TNI membackup kepolisian. Soal Jakarta ada dinamika, itu karena Pilkada DKI bau wanginya adalah pilpres,” kata Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana menyelenggarakan Pilkada Serentak 2018 supaya lebih efektif dan efisien. Sebab, nanti menjadi acuan di dalam pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang.
Karena, di penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya, belum mencerminkan pilkada yang efektif dan efisien dalam hal anggaran. Hal itu tidak lepas, anggaran yang dibutuhkan di pelaksanaan pilkada serentak sudah menyedot 200 persen lebih anggaran pemerintah. (Bud)
