Semarang, 92.6 FM-Jawa Tengah pada Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 0,58 persen, dan lebih tinggi jika dibanding inflasi nasional sebesar 0,39 persen. Inflasi di Jawa Tengah ini disebabkan naiknya harga sejumlah kelompok bahan makanan sebesar 1,75 persen, kemudian diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,51 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Margo Yuwono mengatakan, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah bawang putih, telur ayam ras, tarif listrik, bahan bakar bensin dan beras. Khusus untuk bawang putih, memberi sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,1645 persen, kemudian diikuti telur sebesar 0,192 persen.
Sementara, jelas Margo, kota di Jawa Tengah yang dilakukan survei biaya hidup dan mengalami inflasi tertinggi adalah Kabupaten Kudus sebesar 0,80 persen. Sedangkan Kota Semarang inflasinya hanya 0,59 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,33 persen.
Meski terjadi inflasi karena kenaikan pada kelompok makanan, masih ada komoditas yang mampu meredam laju inflasi di Jawa Tengah pada Mei 2017. Yakni penurunan harga cabai rawit, gula pasir, tarif pulsa, melon dan jeruk.
“Bawang putih tampaknya masih memberikan sumbangan terjadinya inflasi di Jawa Tengah pada Mei 2017. Kalau Kabupaten Kudus menjadi kota tertinggi terjadinya inflasi,” kata Margo.
Lebih lanjut Margo menjelaskan, laju inflasi tahun kalender Mei 2017 sebesar 2,30 persen lebih tinggi dibanding inflasi tahun kalender Mei 2016 yang hanya 0,30 persen. Sedangkan secara year on year, inflasi Mei 2017 sebesar 4,40 persen lebih tinggi dari periode sebelumnya yang hanya 3,17 persen. (Bud)