Semarang, 92.6 FM-Pada Maret 2017 kemarin, di Jawa Tengah terjadi deflasi sebesar 0,12 persen. Deflasi terjadi di semua daerah yang dilakukan survei biaya hidup.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo mengatakan, untuk April 2017 juga masih terjadi deflasi karena turunnya sejumlah komoditas. Hal itu diakuinya, karena sampai dengan saat ini belum ada gejolak harga yang cukup tinggi dari sektor eksternal.
Sehingga, lanjut Ponco, deflasi di Jawa Tengah masih terjadi lagi. Di samping itu, sentimen pasar yang nyaris bergejolak dengan wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga tidak terjadi.
“Ya saya lihat mungkin deflasinya tidak banyak, sedikit dan mungkin sama dengan bulan kemarin. Kisarannya tidak jauh dari itu,” ujarnya.
Ponco menjelaskan, tarif pulsa telepon akan menjadi salah satu penyumbang terjadinya deflasi, di samping penurunan tarif administrasi lainnya. Selain itu, di Jawa Tengah juga terjadi panen raya beberapa komoditas tertentu yang membantu penurunan harga. (Bud)