Semarang, 92.6 FM-Exit Tol Salatiga yang berada di wilayah Tingkir, harus mendapat perhatian serius saat arus mudik Lebaran tahun ini. Sebab, exit Tol Salatiga hanya memiliki lebar enam meter saja dan tidak lebih lebar dari badan jalan tol, yang lebarnya mencapai 12 meter.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mengatakan, sempitnya exit Tol Salatiga ini kondisinya hampr mirip dengan exit Tol Ungaran. Bahkan, bila berkaca dari pengalaman sebelumnya, kemacetan luar biasa justru terjadi di exit tol daripada di jalur reguler, misalnya jalan nasional atau provinsi.
Oleh karena itu, dinas terkait, yaitu Dinas Perhubungan harus bisa berkoordinasi dengan badan jalan tol untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan di exit Tol Salatiga.
“Tahun kemarin macetnya arus mudik itu bukan di jalan reguler, tapi di jalan tol, tepatnya di exit tol. Celakanya, exit Tol Salatiga ini sempit dan berpotensi menjadi simpul baru kemacetan di arus mudik Lebaran,” kata Hadi.
Sebelumnya, pada Sabtu (8/4) kemarin Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan jalan Tol Bawen-Salatiga. Presiden Jokowi ingin jalan Tol Trans Jawa mulai Jakarta-Semarang-Solo-Surabaya bisa beroperasi pada 2018 mendatang. Kemudian, berlanjut dari arah timur, Surabaya-Banyuwangi pada 2019 sudah bisa tersambung.
Diketahui, jalan Tol Semarang-Solo seksi III ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,56 kilometer itu akan dibuka secara fungsional di Lebaran 2017. Seluruh proses pembangunan ruas Tol Bawen-Salatiga ditargetkan selesai pada 15 Mei 2017. (Bud)