Semarang, 92.6 FM-Tahun politik menjadi masa yang harus diantisipasi semua orang, agar tidak mudah dikipasi dan dikompori dengan hal-hal yang bertujuan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Presiden Joko Widodo di sela pemberian sertipikat hak tanah untuk rakyat Jawa Tengah di Lapangan Simpang Lima, Senin (9/10) mengatakan sebagai bangsa yang besar, harus bisa saling menjaga kerukunan dan kesatuan dengan tetangga, antardaerah dan antarsuku.
Menurut Jokowi, bangsa Indonesia harus bisa saling menghormati. Karena, dengan 714 suku bangsa menjadi modal Indonesia menjadi negara besar. Sebab, beberapa negara di dunia tidak memiliki suku bangsa yang besar layaknya Indonesia.
Dirinya, lanjut Jokowi, mendapat pesan dari perdana menteri Singapura dan presiden Afganistan untuk bisa menjaga kerukunan antarsuku, daerah dan agama. Sehingga, tidak mudah terpecah dengan isu yang tidak dipertanggungjawabkan.
Jokowi menjelaskan, memasuki tahun politik Tanah Air, pemilihan gubernur, bupati/wali kota dan juga presiden warga diminta tidak mudah terprovokasi. Karena, semua adalah saudara sebangsa dan Tanah Air. Perbedaan menjadi hal yang bisa di setiap gelaran kontestasi politik, namun tidak harus menimbulkan perpecahan.
“Jangan sampai ada yang gampang dipanas-panasi. Kontestasi politik itu hanya lima tahun sekali. Jangan sampai grejekan dengan tetangga gara-gara pilihan beda. Ndak, jangan itu,” kata Jokowi.
Lebih lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, masyarakat Jawa Tengah dan seluruh bangsa Indonesia harus bisa menjaga kesejukan, persatuan dan kesatuan. Memilih calon pemimpin yang paling baik, dan jangan sampai terpengaruh dengan kabar negatif di media sosial.
“Ini negara besar, hati-hati jangan sampai ada gesekan di antara kita,” tandas Jokowi. (Bud)