Semarang, 92.6 FM-Menjelang hari raya kurban, permintaan akan elpiji ukuran tiga kilogram mengalami peningkatan. Bahkan, banyak daerah di Jateng-DIY yang mengaku mengalami kelangkaan elpiji jenis melon itu. Sehingga, menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Area Manager Communication and Relation Pertamina Jawa Bagian tengah Andar Titi Lestari mengatakan beberapa pekan ke belakang ini, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat dan pemerintah daerah yang menyebut terjadi kelangkaan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram. Padahal, selama bulan puasa hingga mendekati Lebaran kemarin pihaknya sudah menambah alokasi pasokan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogrm. Yakni over hingga 11 persen.
Andar menduga, terjadinya kelangkaan itu karena adanya alih fungsi pemanfaatan elpiji bersubsidi dari masyarakat atau rumah tangga tidak mampu daan pelaku usaha kecil dan mikro (UKM) ke pengusaha besar. Misalnya usaha pertanian dan peternakan.
Masing-masing daerah di wilayah Jateng-DIY, jelas Andar mendapat tambahan alokasi antara tiga persen hingga tujuh persen.
“Masa mendekati Idul Adha ini kami justru menambah pasokan. Dan kita tambah ini karena ada peningkatan konsumsi dari masyarakat. Ini kita patut duga ada alih fungsi di pengguna elpiji bersubsidi,” kata Andar.
Lebih lanjut Andar menjelaskan, untuk penyaluran elpiji ukuran tiga kilogram selama Januari-Juli 2017 di wilayah Jateng-DIY sudah tersalur 197.794.667 tabung atau setara 593.384 Metrik Ton. Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tentang penyaluran elpiji di daerahnya, bisa menghubungi call center Pertamina di 1 500.000. (Bud)