Semarang, 92.6 FM-Pemerintah berencana menerapkan pembayaran nontunai, pada seluruh gerbang tol di Indonesia mulai Oktober 2017 mendatang. Artinya, semua gerbang tol tidak lagi menerima transaksi secara tunai.
Agar progam itu bisa berjalan dengan baik, Badan Pengatur Jalan Tol bersama Bank Indonesia, Badan Usaha Jalan Tol serta pihak perbankan melakukan sosialisasi kepada pengguna tol.
Toll Colection Management Manager PT Jasa Marga Cabang Semarang Alvin Andito mengatakan, dari data pergerakan arus lalu lintas yang melintas di jalan tol dalam Kota Semarang pada tahun kemarin mencapai 135 ribuan kendaraan per hari. Sementara, yang melintas di gerbang tol otomatis hanya 35 ribuan kendaraan saja.
Pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan perbankan pemerintah, untuk sosialisasi penggunaan gerbang tol otomatis. Karena, sesuai dengan instruksi dari pemerintah per Oktober 2017 nanti, sudah tidak ada lagi transaksi tunai di jalan tol. Pihaknya juga sudah menambah dua gerbang tol otomatis di gerbang tol Manyaran, yang nantinya bisa dilintasi semua jenis kendaraan.
“GTO kami upgrade dari yang hanya bisa dilintasi kendaraan kecil, di Manyaran sekarang semua golongan bisa. Kalau ini sukses, maka di semua gerbang tol dalam Kota Semarang juga akan diberlakukan. Ini juga sebagai jawaban dari para pengusaha angkutan, yang menginginkan kendaraannya bisa melintas di GTO,” kata Alvin.
Lebih lanjut Alvin meminta pengguna jalan tol, membiasakan diri melintas di GTO/ agar transaksi di gerbang tol menjadi lebih cepat. Sebab, transaksi di GTO hanya membutuhkan waktu antara 2-3 detik saja tanpa menunggu uang kembalian, sedang dengan transaksi tunai bisa lebih dari lima detik.
Oleh karena itu, ia tidak menampik banyak keluhan dari masyarakat yang menyebut gerbang tol sekarang macet panjang. Hal itu tidak terlepas, karena masyarakat masih terbiasa dengan pembayaran secara tunai. (Bud)