Semarang, 92.6 FM-Mulai 4-10 September 2017 nanti, setiap pengguna ruas jalan tol Kota Semarang yang memakai etoll atau emoney di gardu tol otomatis (GTO) akan mendapat diskon transaksi sebesar 10 persen. Hal itu diterapkan, untuk memancing pengguna jalan tol mau beralih ke transaksi nontunai. Karena, mulai 31 Oktober 2017 mendatang seluruh ruas jalan tol di Indonesia sudah tidak lagi menerima transaksi tunai di gerbang tol.
General Manager PT Jasa Marga Cabang Semarang Dwi Winarsa mengatakan, sampai dengan saat ini transaksi nontunai di ruas tol Kota Semarang Seksi A B C baru mencapai 30 persen saja. Sementara, untuk paling banyak penggunaan etoll ada di Gerbang Tol Tembalang dan terendah di Gerbang Tol Gayamsari serta Muktiharjo.
Oleh karena itu, jelas Dwi, untuk menerapkan kebijakan transaksi nontunai di ruas tol Kota Semarang yang kali pertama akan diberlakukan di Gerbang Tol Gayamsari dan Muktiharjo mulai pada pekan kedua September 2017. Pada Gerbang Tol Gayamsari dan Muktiharjo, selain GTO juga ada gardu semi otomatis (GSO), yaitu gardu reguler yang dipasang reader atau pembaca kartu di depan gardu untuk spesifikasi kendaraan tertentu.
“Terkait dengan gerakan nontunai, Jasa Marga per 31 Oktober 2017 setiap transaksi di gardu tol sudah tidak terima tunai. Semua sudah pakai e-money atau etoll. Di Semarang, nanti akan dilakukan dua tahap, pertama di bulan September dan kedua Oktober,” kata Dwi Winarsa.
Setelah pemberlakuan transaksi nontunai di Gerbang Tol Gayamsari dan Muktiharjo, lanjut Dwi, maka dilanjutkan ke Gerbang Tol Tembalang dan Manyaran pada Oktober 2017 dan menandai seluruh ruas tol Kota Semarang sudah menerapkan transaksi nontunai.
Guna mengedukasi masyarakat pengguna jalan tol, pihaknya memasang sejumlah spanduk di setiap titik pintu masuk jalan tol dan di gerbang tol. Bahkan, dengan bekerjasama empat bank penerbit etoll, yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN, pihaknya melakukan penjualan etoll di jalur GTO. Tujuannya, agar semakin banyak masyarakat yang membeli etoll. (Bud)