Semarang, Idola 92.6 FM – Industri mebel nasional saat ini sedang pada kondisi terpuruk. Penurunan daya saing membuat banyak keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia tidak bisa dimanfaatkan. Kondisi ini mengancam sekitar 2,1 juta orang yang menggantungkan hidupnya pada industry ini.
Wakil Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengungkapkan, saat Vietnam dan Malaysia terus melesat sebagai Negara pengekspor mebel di Asia Tenggara, daya saing Indonesia justru anjlok dalam dua tahun terakhir. Pemerintah dinilai belum belajar dari kesuksesan Negara lain. Berdasarkan data yang dimiliki HIMKI, dari 20 negara eksportir produk mebel dunia, Indonesia hanya berada di peringkat ke-17. Nilai ekspor mebel nasional pada 2015 hanya 1,93 miliar dollar AS. Angka ini pun melorot menjadi 1,6 miliar dollar AS pada 2016 dan diperkirakan anjlok lagi pada tahun ini.
Lantas, di tengah keunggulan komparatif yang dimiliki, apa sesungguhnya factor yang membuat industry mebel kita terpuruk? Benarkah ini karena factor regulasi dan persaingan yang tak sehat? Bagaimana upaya yang mesti segera dibenahi untuk memulihkan kondisi ini?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola 92.6 FM berdiskusi dengan dua orang narasumber, yakni: Andang Wahyu Triyanto (wakil ketua Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia dan Dr Angelina Ika Rahutami (pengamat ekonomi dari Unika Soegijapranata Semarang). (Heri CS)
Berikut Perbincangannya:
Listen to 2017-03-29 Topik Idola – Andang Wahyu Trianto byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2017-03-29 Topik Idola – Andang Wahyu Trianto byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2017-03-29 Topik Idola – Dr. Angelina Ika Rahutami byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2017-03-29 Topik Idola – Dr. Angelina Ika Rahutami byRadio Idola Semarang on hearthis.at