Jakarta, Idola 92.6 FM – Aplikasi sistem informasi harga dan produksi komoditi atau SiHaTi yang sekarang dikembangkan sudah masuk generasi ketiga, dan memudahkan produsen atau kalangan petani dan peternak di Jawa Tengah menentukan rencana tanam atau pembiakan. Sehingga, mampu menekan harga jatuh saat panen raya dan mengurangi lonjakan harga ketika kelangkaan produksi terjadi.
Sedangkan bagi konsumen atau masyarakat, bermanfaat untuk mengelola ekspektasi positif karena adanya transparansi harga dan pasokan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan aplikasi SiHaTi memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan harga komoditas, maka Presiden Joko Widodo memberi apresiasi agar sistem tersebut bisa diterapkan di seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga, pemerintah sebagai pemegang kebiijakan bisa mengendalikan harga yang terjadi di lapangan. Pernyataan itu dikatakan Ganjar, ketika memberin paparan dalam acara Pelatihan Wartawan Daerah yang diadakan Bank Indonesia, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (20/11).
Oleh karena itu, jelas Ganjar, apabila provinsi lain ingin mengadopsi aplikasi SiHaTi, pihaknya siap untuk memberikan pendampingan ketika aplikasi tersebut mulai diterapkan.
“Pak Presiden menyampaikan, bahwa SiHaTi akan dipakai secara nasional. Kami di Jawa Tengah siap untuk kirimkan software-nya ke daerah yang mau adopsi. Situasinya pasti sama, kan, wong komoditasnya juga sama. Hanya mencatat dan tinggal diganti nama-nama yang mau diberikan. Koordinasi saja sama Bank Indonesia setempat,” katanya.
Lebih lanjut politikus PDIP itu menjelaskan, yang terpenting ketika mengaplikasikan SiHaTi adalah setiap pemerintah daerah selalu mengevaluasi pergerakan harga komoditas. “Misalnya dengan operasi pasar dan menurunkan angka psikologis bagi komoditas,” tandasnya. (Bud)