Semarang, 92.6 FM-Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa di Kota Semarang, menggelar aksi doa bersama untuk Ibu Patmi, di depan kantor gubernuran, Kamis (23/3) petang. Dengan membawa lilin sebagai simbol rasa duka cita, massa juga membacakan puisi berisi perjuangan melawan pembangunan pabrik semen di Rembang.
Koordinator aksi Setyawan Budy mengatakan, aksi yang dilakukan itu untuk memberikan penghormatan kepada Ibu Patma, seorang pejuang lingkungan lestari. Aksi tersebut bertujuan untuk terus menggelorakan perjuangan melawan pembangunan pabrik semen di Rembang. Sehingga, perjuangan Ibu Patmi tidak sia-sia.
“Yang datang ke sini dari sejumlah elemen, baik masyarakat maupun mahasiswa. Kami ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Ibu Patmi, pejuang lingkungan lestari,” ujarnya.
Diketahui, pada 13 Maret 2017 sejumlah masyarakat dan relawan penolak pembangunan pabrik semen Rembang, kembali melakukan aksi di depan istana Jakarta. Salah satu aksi pasung kaki dengan semen adalah Ibu Patmi.
Pada akhir aksi, yakni 20 Maret 2017 sejumlah warga yang ikut serta mengakhiri pasung kaki dengan semen. Namun, pada Selasa 21 Maret 2017 dini hari, Ibu Patmi merasa tidak enak badan dan dilarikan ke RS St. Carolus Salemba. Belum sampai di rumah sakit, Ibu Patmi dinyatakan meninggal dunia dengan dugaan serangan penyakit jantung. Jenazah Ibu Patmi, kemudian dibawa ke kampung halaman di Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati untuk dimakamkan. (Bud)