Semarang, 92.6 FM-Penjualan rumah di pameran properti Semarang Property Expo ketujuh yang digelar 13-24 September 2017 di Mal Paragon, sangat jauh dari target. Capaiannya merosot jauh jika dibandingkan dua gelaran sebelumnya.
Pada Semarang Property Expo ketujuh kemarin, hanya berhasil membukukan transaksi penjualan sebanyak 26 unit rumah kelas menengah ke atas.
Wakil Ketua Semarang Property Expo Wibowo Tedjo Sukmono mengatakan pasar properti di Kota Semarang dan sekitarnya masih lemah, terutama kelas menengah ke atas. Sehingga, hasil pameran yang didapat tidak sesuai dengan target sebelumnya.
Menurut Wibowo, pada awal tahun sampai pertengahan tahun penjualan pameran perumahan masih cukup bagus. Namun, tiga bulan terakhir menjelang tutup tahun penjualannya turun cukup banyak.
Wibowo menjelaskan, biasanya dari Juli hingga akhir tahun penjualannya terus mengalami peningkatan. Namun, pameran kali ini hasilnya justru buruk dan tidak lebih baik bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Hasil penjualan pameran ketujuh merosot cukup banyak. Hanya tercapai 26 unit rumah dari target yang seharusnya 70 unit. Jadi, capaiannya hanyaa 40 persen saja,” kata Wibowo, Selasa (26/9).
Wibowo menjelaskan, dengan kondisi demikian mengindikasikan jika masyarakat masih banyak yang menunda pembelian rumah. Padahal, saat ini suku bunga perbankan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) juga sudah diturunkan hingga 6,75 persen. Harapannya, di sisa waktu yang ada bisa mengejar target penjualan rumah sepanjang tahun in. (Bud)