Semarang, 92.6 FM-Meskipun Pemprov Jateng memprioritaskan pembangunan infrastruktur, namun kenyataannya masih ada jalan yang kurang baik.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mengatakan beberapa ruas jalan di provinsi ini yang dipetakan kurang baik, misalnya di ruas Brebes ke Purwokerto melalui Salem-Bobotsari. Kemudian, ruas jalan rusak lainnya di Randudongkal-Purbalingga juga mengalami hal yang sama.
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, di wilayah timur Jawa Tengah titik kerusakan jalan ditemukan di ruas Lasem, Rembang. Sedangkan di sisi selatan, ada di Ngadirejo-Giriwoyo-Wonogiri. Bahkan, di Kabupaten Boyolali-Selo-Borobudur ada jembatan yang putus.
Hadi menjelaskan, masih ada 833,79 kilometer jalan provinsi yang belum tuntas pengerjaannya. Artinya, kualitas jalan belum mantap. Sementara, 1.567,23 kilometer jalan provinsi sudah bisa dikataakaan dalam kondisi baik.
“Kami pantau perkembangan dn memang masih ada 14 persen jalan di Jateng yang kurang maksimal atau kurang baik saat ini. Ada beberapa ruas jalan yang masih cukup dan ada yang rusak agak berat. Jalan yang rusak menyebar di beberapa titik,” kata Hadi ketika dihubungi via telepon, Rabu (11/10) pagi.
Oleh karena itu, lanjut Hadi, pada 2018 harus bisa selesai pengerjaan jalan rusak di provinsi ini. Namun, apabila anggaran tidak mampu menyelesaikan, maka menjadi catatan bagi anggota dewan.
Menurutnya, ada solusi untuk membuat jalanan di Jawa Tengah bisa lebih awet. Yakni, dengan sistem cor beton atau perkerasan kaku. Karena, jika masih menggunkan aspal dikhawatirkan tidak mampu menahan beban kendaraan yang melintas setiap harinya.
Masyarakat, jelas Hadi, juga diharapkan ikut memelihara kualitas dari jalan yang melintas di daerahnya. Sehingga, ketika ada kerusakan kecil segera melapor ke pemerintah setempat untuk segera diperbaiki. (Bud)