Semarang, Idola 92.6 FM – Untuk mendongkrak partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2018 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan tingkatkan pendidikan politik bagi calon pemilih. Untuk itu, sosialisasi terus digelar KPU mulai dari tingkatan kabupaten/kota hingga ke tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.
Harapannya, masyarakat bisa mengetahui proses Pilgub Jateng yang sedang berjalan. Termasuk, nanti ketika memasuki tahapan kampanye.
Ketua KPU Jateng Joko Purnomo mengatakan, pihaknya tidak terlalu terpatok pada target pencapaian angka partisipasi, namun lebih kepada kualitas partisipasi masyarakat di Pilgub 2018 mendatang. Sebab, pengalaman dari Pilgub 2013 lalu pencapaian angka partisipasi pemilih tidak tercapai sesuai target.
“Bahkan, ada beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah angka partisipasi pemilihnya dinilai cukup rendah. Salah satunya adalah Kabupaten Pemalang,” kata Joko, Senin (30/10/2017).
Joko menjelaskan, angka partisipasi pemilih di Pemalang masuk rendah karena banyak pemilihnya yang merantau di luar daerah. Sehingga, ketika dilaksanakan pemungutan suara tidak bisa pulang ke kampung halaman.
Oleh karena itu, pada gelaran Pilgub 2018 mendatang, pihaknya akan menekankan kepada kualitas bukan kuantitas angka partisipasi pemilih. Yakni melalui media sosialisasi kepada masyarakat, baik di wilayah perkotaan atau perdesaan.
“Karena yang kita risaukan adalah kualitas partisipasi, bukan kuantitasnya. Maka saya katakan di beberapa tempat, KPU tidak risau dengan jumlah partisipasi pemilih. Dengan angka 60 persen saja, orang di dunia melihat sudah luar biasa,” kata Joko, kemarin.
Joko menjelaskan, agar masyarakat pemilih bisa menggunakan hak pilihnya saat pemungutan suara, perlu diedukasi lebih terstruktur, masif dan sistematis. Tujuannya, agar pemilih lebih cerdas memilih calon pemimpin yang berkualitas.(bud/her)