Semarang, 92.6 FM-Wilayah Jawa Tengah semakin banyak investor yang melirik, untuk perluasan industrinya. Baik investor lokal maupun asing.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Arif Sambodo mengatakan, sesuai dengan rencana induk pengembangan industri daerah, investasi di provinsi ini paling tidak ditargetkan sampai dengan 2035 mendatang mencapai Rp104 triliun. Pernyataan itu dikatakannya, usai menjadi pembicara di seminar yang diadakan Forum Wartawan Ekonomi Semarang di Hotel Noormans, Selasa (9/5) kemarin, dengan tema “Strategi Percepatan Pertumbuhan Sektor Industri Manufaktur di Jawa Tengah”.
Menurutnya, angka itu cukup realistis, karena banyak kabupaten/kota di Jawa Tengah menyimpan potensi memadai. Salah satunya ketersediaan jumlah tenaga kerja. Bahkan, sampai dengan 2035 mendatang ketersediaan jumlah tenaga kerja dibarengi dengan peningkatan kemampuan.
Dengan tujuh kawasan industri yang sudah ada di Jawa Tengah, jelas Arif, pihaknya siap menampung perpindahan pengusaha dari Jakarta dan Jawa Barat. Sehingga, kawasan-kawasan industri di Jawa Tengah harus berbenah untuk menampungnya.
“Kemampuan sumber daya manusia Jawa Tengah pada 2035 mendatang kita harapkan sudah bisa mumpuni. Di samping itu, tujuh kawasan industri yang sudah ada ditambah enam kawasan baru nantinya bisa merealisasikan target investasi Rp104 triliun itu,” kata Arif.
Lebih lanjut mantan kepala Biro Keuangan Setda Jateng itu menjelaskan, pemprov akan memerluas struktur industri d Jawa Tengah. Di antaranya industri tekstil, produk dari kayu, industri mesin dan kimia. Karena, di Jawa Tengah ada delapan sektor industri yang menjadi unggulan untuk menarik minat calon investor asing dan lokal. (Bud)