Semarang, 92.6 FM-Penggunaan bahan berbahaya untuk campuran makanan dan minuman, masih kerap dijumpai di wilayah Jawa Tengah. Jumlah temuan akan meningkat, ketika di bulan Ramadan. Baik di makanan mi basah, bakso atau kolang kaling.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Arif Sambodo mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, terkait peredaran bahan berbahaya yang dicampur di makanan dan minuman. Sebagai upaya pencegahannya, sejumlah daerah di Jawa Tengah sudah dilakukan uji makanan dan minuman terutama makanan atau minuman khas.
Nantinya, jelas Arif, di setiap kabupaten dan kota di Jawa Tengah diminta membentuk tim terpadu pengawasan bahan berbahaya. Tujuannya, agar tidak terjadi lagi penyalahgunaan bahan berbahaya untuk campuran makanan dan minuman. Misalnya penggunaan Formalin, Rhodamin dan Boraks yang berbahaya jika masuk ke tubuh.
“Para pedagang bahan berbahaya itu harus punya catatan terkait penjualannya. Jadi kita mudah melakukan penelurusan, jika di lapangan ditemukan makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya,” kata Arif, Rabu (27/9).
Lebih lanjut Arif menjelaskan, dengan pengawasan yang ketat terhadap peredaran bahan berbahaya itu, akan meminimalkan para oknum pedagang makanan dan minuman bertindak curang. (Bud)