Semarang, 92.6 FM-Melalui program Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP), Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah siap untuk mengendalikan dan mengamankan harga komoditas dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran nanti. Program Gerakan Stabilisasi Pangan di wilayah Jawa Tengah, akan berjalan sampai dengan menjelang Lebaran atau 23 Juni 2017 mendatang.
Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah Djoni Nur Ashari mengatakan, program Gerakan Stabilisasi Pangan sebenarnya merupakan program yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia Pencanangannya dilakukan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, pada 17 Mei 2017 kemarin.
Menurutnya, stok komoditas untuk Gerakan Stabilisasi Pangan meliputi Rumah Pangan Kita (RPK) sebanyak 60 unit, dan pedagang grosir serta eceran di pasar pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS) dan nonBPS. Termasuk, titik-titik keramaian pasar murah yang dilakukan sejumlah instansi.
Khusus di Jawa Tengah, peluncuran program Gerakan Stabilisasi Pangan ada 22 armada yang dilengkapi bemacam komoditas. Yakni beras sebanyak 16.600 kilogram, gula pasir sebanyak 11.700 kilogram dan minyak goreng sebanyak 24 ribu liter.
“Dari sisi harga, komoditas yang dijual di bawah harga pasaran. Beras premium mulai dari Rp8.300 per kilogram dan daging beku Rp78 ribu per kilogram. Komoditas yang dijual memang untuk mengendalikan harga menjelang Ramadan dan Lebaran,” kata Djoni.
Sementara, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengapresiasi program Gerakan Stabilisasi Pangan untuk mencegah munculnya spekulan yang akan memainkan harga komoditas. Harapannya, masyarakat bisa mengakses dan mendapatkan komoditas yang diinginkan dengan harga murah. (Bud)