Semarang, 92.6 FM-Guna mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah, BTN meluncurkan produk baru berupa Kredit Pemilikan rumah (KPR) BTN Mikro. Produk KPR BTN Mikro itu akan menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal itu dikatakan Direktur Utama BTN Maryono, saat meresmikan peluncuran KPR BTN Mikro di Wisma Perdamaian, Jumat (24/2).
Menurutnya, masyarakat berpenghasilan rendah terutama pedagang kaki lima (PKL) memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mendapatkan rumah dengan kredit murah. Salah satunya adalah Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (Apmiso) Jawa Tengah, yang kali pertama mendapat kesempatan mendapat kredit rumah seharga Rp75 juta per unit. Khusus untuk PKL, bisa mengangsur kredit rumah sebesar Rp15 ribu per hari.
“Sebagai tahap awal kami sediakan enam ribu unit rumah pada tahun ini. Anggaran yang kami sediakan untuk membantu penyediaan rumahnya Rp3,6 triliun,” kata Maryono.
Maryono menjelaskan, program KPR BTN Mikro memfasilitasi bagi para PKL mendapatkan rumah baru, rumah seken dan renovasi rumah. Sementara, bunga kredit yang dikenakan sebesar satu persen, dengan jangka kredit hingga 10 tahun.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuldjono menambahkan, pemerintah pada 2014, mengucurkan dana sebanyak Rp4 triliun untuk pembangunan rumah dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Pada 2015, anggaran meningkat menjadi Rp16 triliun dan di 2016 anggarannya diturunkan menjadi Rp12 triliun. Sedangkan di tahun ini anggaran ditingkatkan menjadi Rp17 triliun.
Menurutnya, untuk mewujudkan program sejuta rumah, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya. Bahkan, secara bertahap mengalami peningkatan jumlah penyediaan dan pembangunan rumah sedehana atau FLPP.
Pada 2015, berhasil terbangun 700 ribu unit rumah dan di 2016 mengalami peningkatan dengan terbangun 800 ribu unit rumah. Basoeki berharap, pada tahun ini penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa tembus di angka satu juta unit rumah. Asalkan, para asosiasi pengembang perumahan dan perbankan ikut memberikan dukungan.
“Dalam upaya mewujudkan programm sejuta unit rumah, saya minta asosiasi pengembang dan perbankan mau mendukung. Sekarang ada perbankan membuka program KPR khusus pekerja informal,” ujar Basoeki.
Lebih lanjut Basoeki menjelaskan, program yang dibuat BTN melalui KPR BTN Mikro diharapkan bisa memberikan harapan pekerja informal untuk memiliki rumah. Karena, sejumlah kemudahan sudah diberikan pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah, salah satunya bantuan uang muka rumah sebesar Rp4 juta. (Bud)