Semarang, 92.6 FM-Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, jaminan sosial merupakan kebutuhan dasar manusia secara universal. Sehingga, jaminan sosial harus dimiliki semua orang tanpa membedakan latar belakang suku, agama dan pandangan politiknya.
Hanya saja, jelas Agus, dalam pelaksanaannya ada beberapa tantangan yang dihadapi BPJS Ketenagakerjaan untuk menambah jumlah kepesertaan. Salah satunya mengenai faktor kemampuan keuangan masyarakat.
Kendala ini, jelas Agus, sering dijadikan alasan utama masyarakat belum mau mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Terutama untuk sektor pekerja informal. Karena, di sektor ini jumlah pekerjanya cukup banyak dan rentan terhadap kecelakaan kerja. Sehingga, perlu para pekerja informal membekali diri dengan mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Kendalanya terkait dengan sosialisasi dan edukasi serta kemauan dan kemampuan masyarakat. Kemauan dari masyarakat atau pekerja untuk dengan sadar mau menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Yang lain soal kemampuan membayar iuran tiap bulannya, ini banyak disampaikan masyarakat ketika ditawari masuk jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” kata Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah kepesertaan. Sampai dengan saat ini, peserta yang terdaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 22,8 juta. Pada akhir 2017 nanti, ditarget kepesertaan mencapai 25,2 juta peserta aktif. (Bud)