Semarang, 92.6 FM-Edukasi tentang BPJS Ketenagakerjaan terus dilakukan kepada masyarakat, salah satunya melalui kuliah umum yang diikuti mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) mulai strata satu sampai doktor, Jumat (26/5). Hal itu dilakukan, untuk membangun kesadaran kepada mahasiswa, terutama strata satu yang akan memasuki dunia kerja, tentang pentingnya perlindungan sosial, khususnya tentang ketenagakerjaan.
Kuliah umum yang dilakukan langsung Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto itu, mengajak civitas akademika bisa melek jaminan sosial. Kegiatan kuliah umum itu disiarkan secara langsung, dan bisa disaksikan 30 fakultas hukum dari perguruan tinggi negeri se Indonesia.
Agus mengatakan, pihaknya terus melakukan edukasi tentang jaminan sosial, agar mahasiswa dari seluruh tingkatan semakin paham tentang jaminan sosial di Tanah Air. Karena, ada beberapa poin penting mengenai jaminan sosial di Indonesia dan berbeda dengan jaminan sosial dari negara lainnya.
Menurutnya, iuran jaminan sosial di Indonesia relatif kecil, namun dengan manfaat sangat besar. Misalnya jaminan pensiun yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan, persentase iurannya hanya tiga persen, sedang negara-negara lainnya mencapai dua digit dari pemotongan upah pekerja.
Agus menjelaskan, dengan memberikan edukasi jaminan sosial melalui kuliah umum ini, diharapkan bisa membangun kesadaran lebih di lingkungan civitas akademika tentang pentingnya perlindungan jaminan sosial.
“Kami berharap, ketika mahasiswa lulus dan kembali ke masyarakat untuk bekerja mereka bisa menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Mereka (mahasiswa) juga bisa ikut menyebarkan pengetahuannya tentang jaminan sosial kepada masyarakat secara luas,” kata Agus.
Diketahui, berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, dari total 122 juta angkatan kerja di Indonesia baru 22,6 juta tenaga kerja terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sementara, target kepesertaan aktif sepanjang tahun ini mencapai 25,2 juta peserta. (Bud)