Ungaran, 92.6 FM-Penyelenggaraan dan pengawasan Plkada Serentak tahap kedua pada 2017 kemarin, di Jawa Tengah terpantau aman dan kondusif. Atas capaian itu, Jawa Tengah digadang-gadang menjadi model bagi pelaksanaan pemilu nasional.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng Teguh Purnomo mengatakan, Jawa Tengah mampu menjaga kualitas pelaksanaan pesta demokrasi. Sehingga, Komisioner Bawaslu Ri Daniel Zuchron memotret kondisi Jawa Tengah dan akan menjadikan sebagai model pelaksanaan pemilu nasional.
Sebab, jelas Teguh, jika pemilu nasional berjalan kondusif, maka akan memunculkan persepsi positif dari negara lain. Khususnya yang akan berinvestasi di Indonesia.
Teguh menjelaskan, secara umum kerja pengawasan pilkada memang berjalan maksimal. Saat pelaksanaan tahap kedua, tidak terjadi penghitungan suara ulang dan pemungutan suara ulang. Meski ada gugatan yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK) dari tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah, hal itu tidak memengaruhi kondisi pelaksanaan Pilkada Serentak 2017.
“Jawa Tengah dianggap sebagai model keberhasilan pilkada. 2015 ada 21 daerah dan tujuh daerah di 2017, semuanya berjalan lancar,” ujar Teguh saat dihubungi Radio Idola.
Sementara itu, Daniel Zuchron menjelaskan, Jawa Tengah berhasil menyelenggarakan pilkada secara kolosal dengan baik. Dirinya berharap, capaian itu bisa dipertahankan di pelaksanaan pilkada selanjutnya. Mulai dari Pilgub Jateng 2018, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019 mendatang. (Bud)