Semarang, 92.6 FM-Sampai dengan saat ini, program Mitra 25 yang digagas Bank Jateng sudah dinikmati lebih dari 10 ribu nasabah. Sementara, total dana yang terserap mencapai Rp180 miliar lebih. Pada tahun ini, ditargetkan bisa terserap Rp350 miliar.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, meski terbilang program kredit baru dengan plafon Rp25 juta, namun tingkat non performing loan atau kredit macetnya nol persen. Artinya, para nasabah yang mengambil adalah nasabah bankable dan visible. Sehingga, mampu mengembalikan dana kredit tepat waktu.
Sebagai tindak lanjut dari program Mitra 25, jelas Supriyatno, pihaknya akan menyasar pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) yang ada di wilayah perdesaan. Di samping itu, pihaknya juga akan menambah tenaga pendamping untuk nasabah Mitra 25. Sehingga, bertugas untuk meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat Jawa Tengah.
“Kita tahu, tingkat literasi keuangan Jawa Tengah itu cukup rendah. Makanya Bank Jateng akan memerbanyak tenaga pendamping yang disebar ke seluruh wilayah di perdesaan,” ujar Supriyatno, kemarin.
Sementara itu, untuk program Mitra 02, lanjut Supriyatno, diakuinya tidak terlalu sukses dimanfaatkan masyarakat. Sehingga, pihaknya akan memelajari kendala penyaluran produk itu di lapangan. Di antaranya, mengenai tingkat kredit macet. (Bud)