Semarang, Idola 92.6 FM – Masih tingginya tingkat kesenjangan sosial dan ketimpangan pendapatan antara penduduk di desa dan di kota, belum diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Merujuk pada harian Kompas (30/1), perekonomian Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan tumbuh 5 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan 2015 yang sebesar 4,79 persen.
Namun, penciptaan lapangan kerja pada 2016 semakin surut. Sebabnya, antara lain daya serap industri yang berkurang. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada tahun 2016 sebesar Rp612,8 triliun. Realisasi ini tumbuh 12,4 persen dibandingkan dengan 2015. Pada tahun 2016, penciptaan lapangan kerja mencakup 1,39 juta orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebanyak 1,44 juta orang.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat penyerapan tenaga kerja semakin surut? Bagaimana mendongkrak dan meningkatkan iklim investasi agar terserapnya tenaga kerja di tahun 2017 semakin besar? Benarkah situasi global dan domestik menjadi pemicunya? Bagaimana Meningkatkan Penyerapan Tenaga Kerja di Tengah Elastisitas Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tenaga Kerja yang Terus Menurun?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, kami nanti akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Adhi S. Lukman, Ketua GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia) dan Enny Sri Hartati (Direktur Institute for development of Economics and finance (INDEF)). (Heri CS)
Berikut Perbincangannya:
Listen to 2017-02-01 Topik Idola – Adhi S. Lukman byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2017-02-01 Topik Idola – Adhi S. Lukman byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2017-02-01 Topik Idola – Enny Sri Hartati byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2017-02-01 Topik Idola – Enny Sri Hartati byRadio Idola Semarang on hearthis.at