Semarang, 92.6 FM-Perbankan di Tanah Air tahun ini menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR), menyusul turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia. Namun, penurunan suku bunga KPR itu diakui DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah cukup terlambat. Sebab, penurunan suku bunga acuan BI telah dilakukan sejak setahun kemarin.
Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Promosi Humas dan Publikasi Dibya Hidayat mengatakan, meski terlambat respon dari perbankan menurunkan suku bunga KPR, namun diharapkan bisa memberikan angin segar bagi pengembang dan calon konsumen. Sehingga, mampu mendongkrak penjualan rumah di Jawa Tengah pada khususnya.
Menurutnya, salah satu perbankan yang menurunkan suku bunga KPR-nya adalah Bank Mandiri. Dari sebelumnya delapan persen menjadi 6,75 persen. Sedangkan BRI, dari 10 persen menjadi sembilan persen.
Bahkan, lanjut Dibya, tidak hanya suku bunga KPR-nya turun, tetapi jangka waktu kreditnya menjadi lebih lama. Yakni semula paling lama dua tahun, sekarang bisa lima tahun. Sehingga, dengan kondisi sekarang diharapkan bisa mendongkrak penjualan rumah untuk semua jenis kelas.
“Harapannya bisa meningkatkan penjualan rumah semua kelas sampai 20 persen. Apalagi sekarang jangka waktunya bisa sampai lima tahun untuk non FLPP,” kata Dibya, kemarin.
Dengan adanya penurunan suku bunga KPR itu, ia berharap semakin banyak masyarakat membeli rumah. Salah satunya dengan memanfaatkan pameran di REI Expo kedua, yang digelar di Atrium Paragon Mal mulai 15 Februari sampai 26 Februari 2017 mendatang. (Bud)