Semarang, 92.6 FM-Puluhan aktivis Aliansi Lawan Korupsi Jawa Tengah menggelar aksi turun ke jalan, mengecam aksi teror yang menimpa penyidik KPK, Novel Baswedan, di bundaran eks videotron, Kamis (13/4). Mereka mengutuk aksi tidak terpuji yang dilakukan sekelompok orang, dengan menyiram air keras ke wajah seorang penyidik senior di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, baru-baru ini.
Aksi itu disinyalir sebagai upaya balas dendam dari para koruptor, yang ingin melemahkan institusi KPK. Koordinator aksi Roni Maryanto mengatakan, selama ini sosok Novel Baswedan kenal sebagai penyidik KPK yang kerap memejahijaukan sejumlah pelaku korupsi kelas kakap. Di samping itu, Novel juga menjadi simbol keberanian para pegawai KPK di dalam menangani perkara korupsi tanpa pandang bulu.
Ia menduga, jika aksi teror yang dialami Novel Baswedan merupakan upaya balas dendam dari para koruptor yang masih memiliki kekuasaan. Sehingga, aktivis Aliansi Lawan Korupsi Jawa Tengah yang terdiri dari beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa mengutuk aksi teror itu, dan meminta aparat kepolisian mengusut serta menangkap pelaku dan aktor di belakangnya.
“Ini menjadi bukti nyata, jika aksi teror itu merupakan aksi balas dendam dari para koruptor yang ingin melemahkan KPK. Sehingga, kami menuntut aparat kepolisian menangkap pelakunya,” kata Roni.
Lebih lanjut Roni menjelaskan, massa juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk memprioritaskan penanganan kejahatan terhadap penyidik KPK. Selain itu, upaya pelemahan KPK dalam bentuk apapun agar segera dihentikan. Serta, tetap konsisten dengan Nawa Cita butir keempat, yaitu menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum bebas korupsi, bermartabat dan tepercaya.
Selama menjalankan aksi di Jalan Pahlawan, mendapat penjagaan dari aparat kepolisian Polsek Semarang Selatan hingga berakhir aksi. (Bud)