Semarang, 92.6 FM-Sejak diberlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2016, pertumbuhan wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah terus meningkat. Tidak hanya wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara.
Kunjungan wisatawan yang terus meningkat itu, karena sejumlah destinasi juga berbenah menyambut para wisatawan. Namun, meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara itu belum diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sumber daya manusia (SDM) pariwisata.
Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jawa Tengah Robertus Wahyu mengatakan pihaknya mencoba ikut berperan serta secara aktif, untuk mengangkat potensi wisata di provinsi ini. Namun, karena terbentur belum banyaknya pelaku wisata yang bersinggungan dengan wisatawan, yaitu tour leader, membuat pelayanan belum maksimal.
Menurutnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kretif bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) telah memberikan kesempatan, namun peminatnya belum banyak. Sampai dengan saat ini, masih ada 40 persen pelaku wisata atau tour leader sudah tersertifikasi.
“Di sejumlah obyek wisata dan desa wisata masih banyak SDM yang belum bersertifikat. Se Jateng, kemungkinan baru 40 persen saja. Sertifikasi yang diadakan kementerian dan LSP itu gratis sebenarnya,” kata Robertus, Kamis (12/10).
Robertus menjelaskan, pihaknya akan mendorong pelaku wisata atau tour leader bisa mengantongi sertifikasi. Sehingga, pelayanan kepada wisatawan semakin maksimal.
Sementara itu, pada tahun ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, pihaknya akan menggelar Bursa Wisata Indonesia (BWI) 4 tahun ini. Tujuannya, memertemukan seller dan buyer dalam konsep business to business meeting di Hotel Patra and Convention Semarang, 7 November 2017.
“Rencananya ada 280 buyer dan 140 seller yang akan kita pertemukan. Tema yang diangkat “Adventure Gayeng”,” pungkasnya. (Bud)