Semarang-Idola 92.6 FM – Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, dari waktu ke waktu, jumlah kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil di Kota Semarang, terus bertambah. Ini terlihat dengan makin berjubelnya kendaraan yang melaju di jalan raya Kota Lumpia ini.
Tak hanya orang dewasa saja yang mengendarainya, tapi anak-anak dibawah umur juga sudah mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya. Bahkan tak sedikit satu dua diantara pengendara tersebut, melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Mohammad Dipa Yustia Pasa dari Komunitas Bikers Brotherhood Indonesia (sebuah komunitas pecinta motor tua) berbagi pengalaman ke Radio Idola Siang ini (20/4). Menurutnya, kunci tertib berlalu lintas adalah cukup ikuti rambu-rambu yang ada.
”Jadi kalau kita mau tertib, ya cukup ikuti rambu-rambu lalu lintas yang ada,” tuturnya. Meskipun demikian, Dipa mengkritik ada beberapa rambu-rambu lalu lintas yang tidak relevan dan tidak update lagi. Dia mencontohnya, rambu-rambu yang dahulu dua arah, sekarang jadi searah.
”Contoh lain, dulu belok langsung boleh jalan, sekarang tidak,” ujar Dipa.
Dipa yang juga seorang pengacara di Kota Semarang ini memberikan tips saat melakukan touring. Di antaranya, tidak boleh melamun karena per sekian detik saja kita melamun, maka akan terjadi sesuatu insiden (kecelakaan-red). Itulah makanya ada spion dua-kanan kiri, lampu sign kanan kiri, dan juga spidometer.
”Semua yang saya sebutkan ini demi keamanan pengendara dan untuk berjaga-jaga, ketika sekian detik kita melamun saat berkendara,” pungkasnya. (Yessa/Heri CS)