Semarang, Idola 92.6 FM – Serapan beras petani di Jawa tengah hingga bulan awal September 2016 masih 85 persen, dan akan terus bertambah seiring masa panen kedua di sejumlah wilayah.
“Stok kita banyak, karena dapat sumbangan baru dari Kbupaten Cilacap, Purworejo, Demak, Pati dan lainnya. Mudah-mudahan serapan bisa sampai 100 persen,” kata Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah Usep Karyana di Semarang, Selasa (13/9).
Usep Karyana menambahkan, jumlah serapan sebanyak 85 persen itu tergolong cukup besar, karena stok beras Jawa Tengah sendiri mencukupi hingga bulan Mei 2017.
Sehingga, jelas Usep, tidak heran bila Jawa Tengah mendistribusikan beras ke Kalimantan beberapa waktu lalu untuk menstabilkan harga komoditas pangan.
Sementara itu, lanjut Usep, beberapa daerah di Jawa Tengah juga masih akan panen raya. Hal itu tidak lain, karena program Luas Tambah Tanam (LTT) yang digalakkan pemprov Jateng bekerjasama dengan Kodam dan seluruh pemkab/pemkot.
“Program Luas Tambah Tanam ini juga bisa memicu penyerapan beras Bulog dari petani. Jadi, surplus beras di Jawa Tengah mampu menjaga ketahanan pangan,” ujarnya.
Lebih jauh, Usep menjelaskan, bahwa kesepakatan program Luas Tambah Tanam memanfaatkan fenomena La Nina atau musim kemarau basah tahun 2016 untuk meningkatkan produktivitas padi.
Untuk diketahui, penambahan lahan tanam padi di musim La Nina ini seluas 845 ribu hektare yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
Luas Tambah Tanam itu diperluas 128 ribu hektare dari luas sebelumnya yakni 717 ribu hektare. (Budi A/Diaz A/Heri CS)