Semarang, Idola 92.6 FM – PT Pertamina (Persero) MOR IV Semarang mengancam akan menutup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang melakukan kecurangan mengurangi takaran Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Kita tidak main-main dalam hal takaran BBM. Kalau ada yang berani curang kita akan kerjasama dengan kepolisian untuk menutup usahanya (SPBU, red),” tegas General Manager PT Pertamina MOR IV Semarang Kusnendar di Semarang, Kamis (9/6).
Untuk itu, pihaknya menekan seluruh koordinator Pertamina atau sales executive disejumlah wilayah Jawa Tengah-Derah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkatkan kewaspadaan dan pemantauan terhadap SPBU yang ada.
Harapannyanya, selama bulan Ramadan hingga memasuki masa arus mudik dan balik Lebaran tidak ada laporan soal kecurangan takaran di SPBU di wilayah Jateng-DIY. Jika ada SPBU yang melakukan kecurangan, Kusnendar kembali menegaskan akan menutupnya.
Pihaknya menghimbau, bagi masyarakat yang mengetahui adanya kecurangan takaran BBM di SPBU agar bisa segera melaporkannya ke PT Pertamina.
Masyarakat juga sebaiknya memerhatikan proses pengisian BBM sampai selesai, kemudian konsumen juga wajib meminta tanda bukti transaksi yang dikeluarkan untuk menyamakan antara rupiah dengan takaran bensinnya.
Sebelumnya, Senin (6/6) seperti dikutip Detik.com, polisi mengungkap kasus kecurangan pengisian BBM di SPBU 34-12305 Jl Raya Pahlawan, Rempoa Raya, Ciputat, Tangerang Selatan.
Polisi mengamankan 5 pelaku yang terdiri dari 3 pengelola dan 2 karyawan pada 4 hari sebelumnya yakni 2 Juni 2016.
Para pelaku termasuk pengelola membeli alat digital regulator stabilizer merek Bostech dan digunakan untuk mempengaruhi dispenser isian BBM.
Digital regulator stabilizer tersebut digunakan untuk memperlambat arus listrik dispenser. Hal ini membuat BBM yang keluar menjadi lebih sedikit. (Budi Aries/Diaz Abidin/Heri CS)