Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah AB Rahman membenarkan bahwa banyak lulusan keperawatan yang kemudian bekerja pada bidang yang tidak sesuai dengan dasar keilmuannya keteika dalam jenjang pendidikan.
“Setiap tahun ada 800 ribu-an calon lulusan perawat baru. Namun karena jumlah rumah sakit, klinik atau tempat kesehatan jumlahnya tidak sebanding dengan lulusan sehingga tidak tertampung,” kata Rahman, di Semarang baru-baru ini.
Permasalahan tidak tertampungnya lulusan keperawatan jika tidak diantisipasi sejak dini, dikhawatirkan akan menjadi persoalan sosial dala kehidupan masyarakat.
“Persoalan perawat di Jawa Tengah harus diselesaikan, kalau tidak bisa menjadi masalah sosial. Faktanya, banyak perawat bekerja tidak sesuai bidangnya,” tuturnya.
Untuk menangani permasalahan ini, dirinya berharap pemerintah bisa menyikapinya dan mengarahkan tetap mendorong lulusan perawat untuk bekerja sesuai dengan bidangnya.
Lebih lanjut Rahman menjelaskan, bahwa pemerintah daerah setempat bisa menjalin kerja sama dengan negara-negara sahabat untuk dapat menempatkan lulusan perawat, agar potensi lulusan perawat yang cukup besar di Jawa Tengah bisa tersalurkan. (Budi A/Diaz A/Heri CS)