Semarang, Idola 92.6 FM – Pengamat tata kota, Jamila Kautsari meminta Pemerintah Kota Semarang segera membenahi moda transportasi publik. Sebab, hal itu akan membuat masyarakat semakin menggunakan angkutan umum kota daripada memakai kendaraan pribadi.
“Pembenahan sebaiknya segera dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang hampir merata di seluruh kota,” katanya di Semarang, Jumat(8/4).
Pengamat tata kota dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang itu mengungkapkan, semrawutnya arus lalu lintas di jalan tidak lepas dari kurang sigapnya Pemkot Semarang dalam menata transportasi publik.
Menurutnya persebaran kemacetan jalan di Kota Semarang sudah tidak lagi didominasi di tengah kota saja, tetapi sudah hampir merata di semua wilayah. Baik di kawasan Timur, Selatan maupun Barat. Sementara, infrastruktur penunjang berupa pelebaran jalan dan penambahan ruas jalan tidak segera dilakukan Pemkot Semarang.
Imbasnya, lanjut dia, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai piranti moda transportasi ke tempat kerja atau sekolah ketimbang menggunakan transportasi imum.
“Tentu masyarakat enggan menggunakan transportasi umum jika tidak ada pembenahan,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, Seksi Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Semarang, Ambar Prasetyo mengatakan, pihaknya dalam menata transportasi umum terutama angkutan kota masih pada sebatas administrasi saja. Misalnya mengenai izin trayek yang layak jalan.
“Razia yang sering digelar banyak ditemukan sopir angkutan kota tidak memiliki izin trayek bahkan izinnya tidak diperpanjang,” paparnya.
Ambar menjelaskan, penataan akan transportasi umum barada di tangan wali kota sebagai eksekutor di lapangan. Sementara, pihaknya hanya melakukan antisipasi dan pencegahan terhadap angkutan publik yang dirasa tidak layak jalan dan membahayakan pengendara lainnya di jalan berdasarkan hasil temuan di lapangan. (Budi Aris/Diaz Abidin/Heri CS)