Semarang, Idola 92.6 FM – Masalah kemiskinan menjadi persoalan yang multikompleks dan multidimensional, apalagi untuk kualitas dan akses mendapatkan pendidikan.
Guna memutus mata rantai kemiskinan dari sektor pendidikan, maka perlu memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-seluasnya kepada generasi muda Indonesia.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengadakan kunjungan kerja ke Semarang belum lama ini mengatakan, program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Bidik Misi dan bantuan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan menjadi salah satu cara untuk memotong mata rantai kemiskinan.
“Menurut data Unicef menyebutkan hampir 94 persen pemutusan mata rantai kemiskinan dimulai dari pendidikan. Kalau pendidikan sudah baik, maka langkah memutus mata rantai kemiskinan bisa terwujud,” ungkapnya.
Khusus untuk peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah pusat sudah menyediakan anggaran sebesar Rp416 triliun, diantaranya dengan mengundang guru besar berbagai bidang studi ke Indonesia untuk mengajar di perguruan tinggi di tanah air.
Namun, yang dirasa paling ideal adalah mengirimkan mahasiswa di level S-2 dan S-3 menempuh pendidikan di perguruan tinggi ternama dari luar negeri. Sehingga, akan meningkatkan kualitas pendidikan generasi penerus di masa mendatang.
Menurut Khofifah, dengan semakin meratanya akses pendidikan di Indonesia, diharapkan angka kemiskinan bisa berkurang. (R7/Budi A)