Semarang, Idola 92.6 FM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah dari Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah yang mengembangkan klaster-klaster bawang putih di delapan kabupaten di provinsi setempat.
Apabila, lanjut Ganjar, klasterisasi bawang putih berhasil dan bisa dilakukan panen serentak pada bulan Oktober 2016, diharapkan meningkatkan suplai pada bulan Januari 2017 mendatang. Pada masa itu, peran BI kembali diperlukan untuk mengendalikan harga.
“Kita berharap suplai bawang putih di Jawa Tengah akan meningkat. Januari 2017 harus bisa produksi bawang. Jadi kita bisa mengatur keran impor bawang, bagaimana harus mengimpor atau memproduksi bawang sendiri,” pungkasnya di Karanganyar, Rabu (24/8).
Sementara itu, Kepala BI Kantor Perwakilan Jawa Tengah Iskandar Simorangkir menambahkan, sebagai lahan percontohan pihaknya mengembangkan 28 hektare untuk ditanami bibit bawang putih jenis Tawang Mangu Baru di delapan kabupaten di Jawa Tengah.
Dari pengembangan lahan seluas 28 hektar itu, tutur Iskandar, diiharapkan bisa menghasilkan 500-560 ton bawang putih.
Untuk diketahui, keran impor bawang putih di Indonesia pada 2015 kemarin mencapai 400 ribu ton. Bawang putih itu diimpor dari Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan bawang putih dalam negeri. (Budi A/Diaz A/ Heri CS)