Semarang, Idola 92.6 FM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ketika kampanye pemilihan kepala daerah 2013 mendengungkan program kartu tani, akan tetapi hingga saat ini hal itu nampaknya belum begitu terealisasi.
Ganjar di Semarang, Selasa (13/9) mengungkapkan, ada banyak kendala untuk menerbitkan kartu tani. Salah satunya adalah soal pendataan petani, karena ada penolakan dari kelompok tertentu.
Menurut Ganjar, penolakan itu datang dari “mafia pupuk” yang khawatir tidak bisa memainkan harga dan distribusi pupuk ke petani.
Sebab, kata dia, bila kartu tani terealisasi maka petani lebih mudah mendapatkan pupuk dan juga kredit petani.
“Kartu tani saya kira mudah membuatnya, ternyata sulit saat pendataan. Ada yang memprovokasi untuk menolak didata,” Gubernur Ganjar Pranowo
Ganjar menjelaskan, bila program kartu tani tersebut bisa berjalan maka Pemprov Jateng akan lebih mudah melakukan kontrol kebutuhan petani seperti pupuk dan alat pertanian.
Ia mengharapkan, kelompok tani agar ikut terlibat dalam program kartu tani dengan mendaftarkan anggotanya agar pendistribusian kartu tani semakin cepat.
Politikus PDI-P itu menilai manfaat dari kartu tani sangat besar bagi petani di Jawa Tengah terutama untuk pola pendistribusian pupuk bagi petani.
“Kalau kelompok taninya aktif mendaftarkan dirinya saya jamin pupuk, bantuan alat pertanian terdistribusi baik. Sehingga mereka terdaftar dalam satu sistem yang tidak bisa ‘ngapusi’, harapan saya itu. Sehingga kelompok-kelompok yang mau mencuri pupuk dengan cara illegal bisa dibentengi oleh kelompok tani itu sendiri,” umbarnya. (Budi A/Diaz A/Heri CS)