Semarang, Idola 92.6 FM – Pengamat ekonomi dari Universitas Katolik Soegijapranata Ika Rahutami mengatakan, kredit dengan bunga rendah bisa membantu ekonomi kerakyatan di Jawa Tengah.
Efeknya, jelas Ika, diharapkan bisa memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM muntuk bisa mencicil dana secara lebih mudah dan melanjutkan usahanya lebih baik.
Menurut Ika, struktur ekonomi Jawa Tengah memang dominasi UMKM, sehingga UMKM masih membutuhkan fasilitas kredit dengan bunga rendah.
Hal itu, lanjut Ika, sesuai dengan program Pemprov Jateng yaitu ekonomi kerakyatan yang berbasis pada desa.
Namun demikian, Bank Jateng di dalam memberikan kredit kepada pelaku UMKM harus memiliki data akurat dari Dinas Koperasi dan UMKM agar terhindar dari kredit macet.
“Program suku bunga rendah sangat dibutuhkan, dari sisi positifnya akan mendorong ekonomi kerakyatan bergerak. Suku bunga adalah harga dari suatu risiko, dan Bank Jateng harus memikul manajemen risiko secara lebih besar,” tuturnya di Semarang, baru-baru ini.
Lebih lanjut Ika menjelaskan, Bank Jateng harus memiliki keyakinan bahwa para peminjam bisa mengembalikan kreditnya secara tepat waktu.
Diketahui, Bank Jateng melakukan penurunan suku bunga untuk kredit usaha produktif dari minimal 11,50 persen menjadi 9,95 persen untuk segmen UMKM dengan maksimal kredit di bawah Rp5 miliar.
Di samping penurungan bunga kredit usaha produktif, Bank Jateng juga menyalurkan Kredit Mitra Jateng-25 dengan bunga tujuh persen tanpa subsidi tanpa agunan dan bebas biaya. (BA)