Semarang, Idola 92.6 Fm – Memasuki masa tanam padi kedua awal April 2016, petani khawatir tidak mendapatkan suplai air dari Waduk Kedung Ombo.
Salah satu petani, Abdul Basit Sugeng (52) di desa Mutih Kulon, Kecamatan Wedung, kabupaten Demak mengaku khawatir bila pada musim tanam kedua yang serentak pada awal bulan April ini, sawahnya tidak teraliri air. Mengingat air adalah sumber utama bagi tanaman padi, terlebih untuk padi yang akan ditanam (wineh).
“Apa benar masa tanam padi ke dua ini, waduk kedung ombo tidak ngalirkan air? kalau benar, bagaimana nasib petani!,” katanya kepada Radio Idola 92.6 FM, Senin (11/4).
Menjawab kekhawatiran petani, Kepala Dinas Pengelola Sunber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Budhie Yuwono mengatakan, stok air di waduk Kedung Ombo akan habis bila tidak dihemat.
Menurutnya, waduk akan ditutup pada 8 Juli mendatang. Penutupan mundur satu minggu dari rencana awal. Maka dari itu, pihaknya menghimbau agar petani dengan daerah aliran irigasi Waduk Kedung Ombo segera melakukan tanam padi serentak.
“Petani segera tanam serental, karena batas akhir tanam padi untuk penyelamatan berakhir pada 8 April,” ungkapnya.
Dia menerangkan, apabila petani tidak segera melakukan tanam serentak maka Waduk Kedung Ombo akan kesulitan mengatur air. Penutupan waduk sudah dirapatkan. Antisipasi penutupan waduk memang dikarenakan kondisi volume air belum sesuai dengan rencana untuk dapat mengaliri semua persawahan di Kudus, Grobogan, Pati Dan Jepara.
“Kalau petani tidak segera menanam serentak, itu risiko petani. Hal ini sudah disarankan sejak dulu,” tukasnya.
Ia menginngatkan kembali apabila hujan yang selama ini turun belum mencukupi batas maksimal waduk. Maka dari itu, persediaan air dihemat, karena waduk tidak hanya menyuplai air di persawahan Demak. (Diaz Abidin/Heri CS)