Jakarta, Idola 92.6 FM – Dari pemantauan 800 harga komoditas pokok di 82 kota di Indonesia, kelompok makanan menjadi penyumbang inflasi terbesar.
“Kelompok pangan menjadi prioritas komoditas yang dipantau. Kalau harga naik terus maka nilai mata uang itu turun. Itulah sebabnya pemantauan harus dilakukan,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara di Jakarta baru-baru ini.
Mengerucut, komoditas pangan yang sering menyebabkan inflasi diantaranya cabai-cabaian dan bawang putih.
Oleh karena itu, BI selalu mencoba mengendalikan harga beras, gula pasir, atau harga cabai-cabaian. Sebab, memang diketahui komponen dari komoditas itu yang dominan menjadi pemicu laju inflasi.
Lebih lanjut Mirza menjelaskan, BI melakukan kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah dengan memberikan data analisis mengenai distribusi komoditas sebagai upaya pengendalian harga.
BI juga dibantu oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang berjumlah lebih dari 400 di seluruh wilayah Indonesia.
Ada beberapa upaya yang dilakukan, salah satunya dengan memberikan bantuan software aplikasi agar Pemerintah Daerah bisa memantau harga di wilayahnya.
Aplikasinya yang dibuat adalah “Pusat Informasi Harga Pangan Strategis”. Melalui aplikasi itu setiap daerah bisa mengetahui stok komoditas tertentu di daerah lain. (Budi A/Diaz A/Heri CS)