Semarang, Idola 92.6 FM – Beberapa harga komoditas pangan di Jawa Tengah terutama di Kota Semarang mengalami kenaikan. Misalnya harga daging ayam ras, telur ayam ras dan harga daging sapi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membenarkan menjelang bulan puasa beberapa komoditas mengalami penaikan harga. Namun harga itu diakuinya sebagai efek psikologi pasar setiap datang momentum tertentu seperti Lebaran.
“Ini masih wajar sebagai efek psikologi pasar setiap tahunnya,” kata Ganjar saat memantau harga di relokasi Pasar Johar kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Senin (6/6).
Sementara Bank Indonesia (BI) perwakilan Jawa Tengah juga menyatakan kenaikan harga beberapa komoditas pokok masih dalam keadaan wajar.
“Kalau dilihat dari data dan di lapangan, harganya tidak terpaut jauh. Belum ada kebutuhan pokok yang tiba-tiba naik secara tidak wajar,” ucap Kepala Kantor BI perwakilan Jawa Tengah Iskandar Simorangkir.
Dia menambahkan sampai dengan saat ini pihaknya belum menemukan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok yang tidak wajar. Sebab, jelas Iskandar, melalui sistem informasi harga komoditi “SiHati” yang dimiliki BI yang bekerjasama dengan Pemprov Jawa Tengah, seluruh harga kebutuhan pokok selalu terpantau.
Menurutnya, kalau suatu saat diketahui ada harga komoditas bahan pokok yang naik secara tidak wajar dan masuk zona merah, pihaknya langsung dapat mengambil tindakan yang salah satunya dengan menggelar operasi pasar.
“Kalau sudah masuk zona merah, biasanya langsung kita lakukan operasi pasar,” terang Iskandar.
Pemantauan harga komoditas bahan pangan melalui ‘SiHati’ merupakan untuk menekan kenaikan harga. Harapannya, hingga menjelang Lebaran nanti harga kebutuhan pokok masyarakat tetap terkontrol. (Budi Aries/Diaz Abidin/Heri CS)