Semarang, Idola 92.6 FM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta semua kepala daerah untuk mewaspadai ancaman gerakan radikalisme khususnya untuk wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
”Bahaya yang kita hadapi sekarang ini bukan lagi soal perekonomian, tapi masalah lain. Yakni radikalisme dan terorisme, itu yang patut diperhatikan,” tegas Tjahjo dalam rapat koordinasi antara Gubernur se Jawa-Bali serta Lampung di Semarang, Kamis (29/9).
Menurut Tjahjo, khusus untuk wilayah Bali, NTB, NTT benar-benar harus mewaspadai masuk dan munculnya kelompok radikalisme ke wilayah itu.
Karena, lanjut dia, tidak bisa dipungkiri masuknya bagian kecil dari kelompok radikal tertentu ke wilayah Bali, NTB dan NTT. Oleh karena itu, kepala daerah masing-masing bisa melakukan deteksi dini dengan bekerjasama bersama aparat kepolisian dan TNI.
Selain kewaspadaan terhadap radikalisme, terangnya, Indonesaia memiliki bahaya lainnya yang terus menjadi persoalan bangsa.
“Yang pertama adalah radikalisme tadi. Yang kedua peredaran narkoba. Yang ketiga ketimpangan sosial, dan yang keempat korupsi,” ujarnya.
Di samping itu, tambahnya, beberapa daerah lain juga ada persoalan lain yang harus diselesaikan. Misalnya Jawa Barat soal dengan permasalahan mandi cuci kakus (MCK), dan Jawa Tengah dengan kasus tingginya angka kematian ibu dan bayi. (Budi A/Diaz A/Heri CS)