Semarang, Idola 92.6 FM – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus menekan angka kematian ibu melahirkan di Jawa Tengah. Angka kematian ibu melahirkan ditekan dari 111 per 100 ribu kelahiran hidup menjadi 70 per 100 ribu per kelahiran hidup.
“Kami akan menjalin kerja sama dengan sejumlah organisasi kewanitaan di Jawa Tengah untuk terus menekan angka kematian ibu melahirkan,” katanya di Semarang, Selasa (19/4).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise mengatakan, angka kematian ibu melahirkan secara nasional masih tinggi. Menurutnya ada 396 ribu kasus per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara di Jawa Tengah sendiri tercatat ada 111 per 100 ribu kelahiran hidup.
Dia menambahkan penurunan angka kematian ibu melahirkan menjadi perhatian masyarakat internasional dengan rumusan Sustainable Development Goals (SDGs) yang terdiri atas 17 tujuan dan 169 target.
“Faktor tingginya angka ibu melahirkan ada banyak faktor, salah satunya adanya gangguan kesehatan pada organ reproduksi wanita. Selain itu, menikah pada usia terlalu muda, dan rendahnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya ke bidan,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat merupakan daerah dengan jumlah penduduk yang padat dan cukup banyak angka kematian ibu melahirkan.
Langkah selanjutnya pihaknya akan mencoba menyadarkan masyarakat, terutama ibu hamil untuk lebih rajin lagi memeriksakan kandungannya di fasilitas layanan kesehatan terdekat. (Budi Aris/Diaz Abidin/Heri CS)