Semarang, Idola 92.6 FM – Ombudsman RI setidaknya menerima 6.859 aduan sepanjang tahun 2015. Aduan paling banyak menyangkut pelayanan publik milik pemerintah.
Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai di Semarang, Selasa (1/11/2016) mengatakan jumlah aduan yang dilaporkan masyarakat itu tidak bisa dikatakan banyak atau sedikit karena juga harus dilihat pada sisi kualitas laporannya.
Selain itu, menurutnya, juga belum bisa dikatakan pelayanan pemerintah buruk atau tidak, karena parameter yang diukur bukan jumlahnya.
“Jumlahnya memang banyak, tapi bukan ukuran pelayanan publik yang diadukan itu jelek. Kalau dibandingkan di Austria, tahun kemarin jumlah aduannya mencapai 20 ribu laporan, itu juga tidak lantas pelayanan publik di sana buruk,” tuturnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jateng Sabarudin Hulu menambahka di wilayahnya ada 143 laporan.
Aduan paling banyak dari masyarakat adalah pelayanan publik yang dikelola pemerintah daerah mulai dari pendidikan sampai pelayanan lainnya.
“Selain pemerintah, kami juga terima aduan tentang pelayanan di kantor pertanahan dan penegak hukum. Tapi yang paling banyak memang pemerintah daerah,” terangnya.
Saat ini, jelas Sabarudin, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan pelayanan publik yang dilaporkan masyarakat dan akan segera diungkap ke media. (Budi A/Diaz A)