IdolaFM, Semarang – Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjadi agenda rutin menjelang bulan Ramadan, Pemkot Semarang mengatur jam operasional tempat hiburan malam. Pada bulan puasa, diskotik, tempat karaoke dan panti pijat tutup selama tiga hari mulai H minus 1 sampai H plus 1. Selanjutnya, tempat hiburan itu hanya diizinkan buka mulai jam 9 malam sampai jam 1 dini hari.
Jelang Ramadan juga selalu diikuti dengan upaya menciptakan suasana atau kondisi yang relijius. Baik dengan melakukan sosialisasi secara santun, sampai dengan upaya pemaksaan penutupan di tempat-tempat hiburan malam. Tidak jarang pula, banyak organisasi masyarakat (ormas) Islam yang turun ke jalan mengingatkan kepada umat muslim akan datangnya bulan Ramadan.
Salah satu ormas Islam di Kota Semarang yang melakukan sosialisasi akan datangnya bulan suci Ramadan adalah Jamaah Ansharussy Syariah Semarang Utara. Ormas Islam yang berbasis di kawasan Kampung Kakap Semarang Utara itu melakukan sosialisasi dengan santun dan tidak dengan aksi anarkistis. Hal itu dikatakan Koordinator Jamaah Ansharussy Syariah Semarang Marzuki, saat ditemui di kawasan kota lama Semarang sedang melakukan sosialisasi kepada warga sekitar.
Menurut Marzuki, kegiatan itu sekadar memberi imbauan kepada masyarakat Kota Semarang yang sebentar lagi memasuki bulan puasa. “Terutama, bagi pengelola tempat hiburan malam di Kota Semarang agar untuk sementara waktu menutup tempat usahanya.”
Sementara, Pengelola Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning Semarang, Suwandi, mengaku tidak masalah dengan imbauan tersebut. Sebab, semua orang memang sudah punya tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Menurutnya, sebagai tokoh agama, tentu saja sudah sewajarkan jika mengingatkan kepada orang lain.
Menurut Suwandi, sebagai bentuk rasa hormat pihaknya telah menginstruksikan kepada sebanyak 548 penghuni resosialisasi untuk pulang ke kampung halaman. “Sebab resosialisasi Argorejo Sunan Kuning akan tutup total selama bulan Ramadan,” kata dia kepada Idola FM baru-baru ini. (HeriCS/Idola)
