IdolaFM, Semarang – Baru-baru ini sebuah candi yang diduga peninggalan kerajaan mataram kuno di temukan di Desa Duduhan, Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen Kota Semarang, Jawa Tengah. Saat ini situs tersebut akan diteliti lebih lanjut antara tim peneliti pusat penelitian Arkeologi Nasional dan Pemkot Semarang. Situs candi Hindu yang berukuran 9,3 x 9,3 meter itu sebelumnya pernah disurvei oleh tim pusat arkeologi nasional pada tahun 1976 silam.
Ketua Tim Peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Agus Setijanto Indrajaya menyatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pemkot Semarang melalui Forum Group Discussion yang membahas temuan tersebut. Mengingat hasil dari penelitian yang sebelumnya dilakukan masih sebatas dugaan dan belum selesai. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan dan melihat lebih detail arsitekturnya.
“Sebab Periode Mataram secara arsitektur dapat dibagi menjadi dua periode yakni Mataram awal berkisar tahun 850 Masehi ke bawah, dan Mataram akhir yang berkisar pada tahun 830-850 Masehi ke atas,” Kata dia kepada Idola FM.
Agus menjelaskan, saat ini pihaknya merekomendasikan Pemkot Semarang untuk terus melanjutkan penelitian candi. Penggalian secara total dinilai sangat penting, sebab ukuran penggalian yang saat ini hanya 8 x 8 terlalu kecil untuk sebuah penelitian. Ia mengungkapkan, setelah itu pihaknya akan membuat laporan dan pengajuan penelitian lebih lanjut yang akan dilakukan di tahun depan. “Kami berharap, nantinya Pemkot bisa ikut serta dalam penelitian ini dengan memfasilitasi pendanaan. Sementara, tenaga ahli nanti bisa didatangkan dari Pusat Badan Arkeologi Nasional.”
Menurut Agus, penemuan candi di Mijen beberapa waktu lalu merupakan penemuan penting. Sebab, di daerah Kota Semarang bagian utara belum pernah ditemukan candi secara utuh. Candi yang ditemukan di Mijen ini berpotensi sebagai candi yang utuh. “Candi utuh ini akan sangat berpotensi untuk pengembangan sejarah di Kota Semarang.”
Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, M Farchan menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan mengutamakan norma yang baik dari sisi arkeologi maupun dari sisi keruangan Kota. Namun, perlu ada observasi terkait termuan tersebut. Mengingat selama ini temuan fisik tersebar di berbagai tempat. “Kami ingin membuat sebuah tempat yang menampung semua temuan untuk melengkapi data. Saat ini penemuan terkait candi di Mijen tersebar di banyak tempat, seperti Kendal, bahkan di Jakarta,” paparnya.
Farchan menjelaskan, untuk jangka pendek, dalam melengkapi temuan tersebut, pihaknya akan bekerjasama dengan lembaga arkeologi dan perguruan tinggi. Hasil observasi akan disatukan di satu tempat yang berpotensi untuk objek wisata. “Minimal, bisa membuat diorama terkait sejarah mataram kuno dan proses terjadinya Kota Semarang.”
- Baca selanjutnya Situs Duduhan Temuan Penting